Mantan asisten Sir Alex Ferguson, yang pernah menjadi bagian penting dari kejayaan Manchester United, kembali membuat sorotan dengan komentarnya soal penunjukan tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL SLIVER .
Ia menyebut adanya “kejanggalan” dalam proses pemilihan venue yang dianggap terlalu menguntungkan tim-tim tertentu. Menurutnya, keputusan menjadikan negara tertentu sebagai tuan rumah untuk beberapa laga krusial dapat mempengaruhi hasil pertandingan.
Ia menyoroti soal iklim, jadwal, hingga fasilitas yang dinilai tidak netral. Hal ini, katanya, bisa merugikan negara-negara lain yang tidak mendapat keuntungan serupa.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Komentarnya langsung menjadi perbincangan luas di kalangan pengamat sepak bola internasional. Ia memang bukan orang sembarangan pengalamannya bersama Sir Alex membuat pendapatnya kerap jadi bahan pertimbangan serius.
Penunjukan Arab Saudi Jadi Sorotan
Salah satu negara yang disebut dalam sindiran tersebut adalah Arab Saudi. Negara tersebut memang menjadi tuan rumah beberapa laga Grup B, termasuk duel antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya tentang keadilan persaingan.
Arab Saudi dikenal memiliki fasilitas stadion modern dan dukungan besar dari suporter lokal. Namun iklim panas dan waktu pertandingan yang larut malam menjadi tantangan tersendiri bagi tim tamu, ini bisa menjadi faktor yang menguntungkan tuan rumah secara tidak langsung.
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, arah kritik dari eks asisten Ferguson jelas mengarah pada keberpihakan tidak langsung muncul akibat pemilihan lokasi pertandingan yang tidak netral.
Baca Juga: Rumor Transfer: Michael Olise dari Bayern Diincar Klub Liga Premier
Suara dari Asia Tenggara
Beberapa media di Asia Tenggara juga mulai menyoroti hal ini, terutama karena beberapa tim dari kawasan ini termasuk Indonesia harus bertanding di medan yang cukup berat. Suara dukungan untuk kompetisi yang lebih adil pun mulai bermunculan dari berbagai pihak.
Timnas Indonesia, misalnya, harus menghadapi tantangan bermain jauh dari rumah, dengan tekanan dari mendukung lawan dan cuaca yang berbeda drastis. Situasi ini jelas bukan keuntungan kecil bagi tuan rumah.
Harapan untuk Format yang Lebih Transparan
Komentar dari eks asisten Sir Alex Ferguson menjadi pengingat bahwa sepak bola internasional perlu menjaga nilai sportivitas dan keadilan, termasuk dalam hal penunjukan tuan rumah. Format kompetisi idealnya harus menghindari potensi keberpihakan.
Diharapkan ke depan FIFA dan AFC bisa lebih transparan dan terbuka dalam proses pemilihan lokasi pertandingan, terutama di fase penting seperti kualifikasi ronde. Setiap negara harus mendapat peluang yang sama untuk bertanding secara adil.
Jika kritik seperti ini terus bermunculan, mungkin sudah waktunya untuk memancarkan sistem yang ada. Sepak bola adalah milik semua negara dan keadilan adalah kunci agar mimpi ke Piala Dunia tetap hidup bagi semua tim. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballsliver.com.