Celtic FC meraih kemenangan gemilang dengan menundukkan RB Leipzig 3-1 dalam pertandingan fase grup Liga Champions UEFA yang digelar di Celtic Park, Glasgow.
Dalam pertandingan yang berlangsung penuh drama dan intensitas tinggi, tim tuan rumah menunjukkan kualitas permainan yang luar biasa, memanfaatkan kekuatan serangan balik dan disiplin di lini belakang untuk mengatasi salah satu klub terkuat di Eropa. Dengan kemenangan ini, Celtic tidak hanya mengamankan tiga poin penting, tetapi juga memperlihatkan bahwa mereka masih menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di kompetisi benua biru. Artikel FOOTBALL SLIVER akan membahas jalannya pertandingan, momen-momen krusial, analisis pemain, dan dampak dari hasil yang telah diperoleh kedua tim.
Penampilan Kelas Dunia Dari Celtic
Sejak peluit pertama dibunyikan, Celtic langsung menggebrak dengan tempo permainan yang cepat dan agresif. Tim asuhan Ange Postecoglou memanfaatkan kecepatan dan ketepatan umpan untuk menciptakan peluang-peluang berbahaya. Kyogo Furuhashi, yang menjadi ujung tombak serangan, terus memberikan ancaman bagi pertahanan RB Leipzig dengan pergerakannya yang tajam dan kecepatannya yang sulit dihentikan. Namun, meskipun Celtic lebih sering menguasai bola, mereka tetap menghadapi tantangan besar dari pertahanan solid yang dibangun oleh RB Leipzig di bawah arahan pelatih Marco Rose.
Pertandingan ini benar-benar memperlihatkan kualitas dan semangat juang tim Celtic yang tidak gentar meskipun melawan tim dengan skuad yang lebih berpengalaman di pentas Eropa. Leipzig, yang datang ke Glasgow dengan kepercayaan diri tinggi, tetap kesulitan menghadapi tekanan yang diberikan oleh tuan rumah. Serangan-serangan cepat yang dilancarkan oleh Celtic, terutama dari Jota dan Matt O’Riley, membuka peluang untuk mencetak gol lebih banyak. Dan akhirnya, kemenangan Celtic semakin berharga dengan gol-gol yang datang di waktu yang sangat krusial.
Gol Pembuka Yang Menentukan
Celtic FC Gol pembuka dalam pertandingan ini tercipta pada menit ke-21, saat Jota mengirim umpan silang yang sangat akurat ke dalam kotak penalti. Kyogo Furuhashi, dengan insting tajamnya, mampu menyundul bola yang melaju deras ke arah gawang RB Leipzig, yang dijaga oleh Peter Gulacsi. Gol tersebut langsung membawa Celtic unggul 1-0, memicu sorakan riuh dari para pendukung setia yang memenuhi stadion. Gol ini bukan hanya membawa Celtic unggul, tetapi juga memberikan kepercayaan diri lebih kepada para pemain, yang semakin bersemangat untuk menekan tim tamu.
RB Leipzig, yang kaget dengan gol cepat ini, mulai berusaha merespons. Mereka mencoba menguasai pertandingan dengan meningkatkan tempo dan melancarkan beberapa serangan. Namun, meskipun mereka memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Pertahanan Celtic, yang dipimpin oleh Cameron Carter-Vickers dan Carl Starfelt, tampil solid dan disiplin. Joe Hart, kiper Celtic, juga melakukan beberapa penyelamatan penting yang menghalangi usaha-usaha Leipzig untuk menyamakan kedudukan. Keunggulan 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Reaksi Leipzig dan Tekanan Tuan Rumah
Celtic FC Memasuki babak kedua, RB Leipzig tampil lebih agresif dan mencoba mencari gol penyama kedudukan. Christopher Nkunku, yang menjadi salah satu pemain paling berbahaya di lini serang Leipzig, semakin sering mendapatkan bola dan mencoba mengancam gawang Celtic dengan tembakan-tembakan jarak jauh. Namun, pertahanan Celtic tetap kuat dan tidak mudah ditembus. Meski demikian. Leipzig akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-60 lewat gol dari Dominik Szoboszlai yang memanfaatkan kelengahan di lini belakang Celtic. Tendangan bebas yang sangat akurat dari Szoboszlai meluncur ke sudut kiri atas gawang tanpa bisa dijangkau oleh Joe Hart, membuat skor menjadi 1-1.
Gol tersebut tampaknya membangkitkan semangat Leipzig, yang semakin gencar menekan pertahanan Celtic. Namun, meskipun tim tamu berusaha keras untuk mencetak gol kedua, Celtic tetap bermain dengan sabar dan disiplin. Mereka tidak tergesa-gesa, meskipun Leipzig terus melancarkan serangan demi serangan. Pada menit ke-75, serangan balik cepat yang dimulai dari lini tengah berhasil mengubah kedudukan. Jota, yang tampil impresif sepanjang pertandingan, menggiring bola hingga mendekati kotak penalti sebelum memberikan umpan matang kepada Liel Abada, yang dengan dingin mengelabui kiper Gulacsi dan mencetak gol untuk membawa Celtic kembali unggul 2-1.
Baca Juga: Man of the Match Inter Milan vs Venezia: Federico Dimarco
Gol Penentu Yang Mengunci Kemenangan
Pada menit-menit akhir pertandingan. Celtic akhirnya memastikan kemenangan mereka dengan gol ketiga yang tercipta melalui serangan balik mematikan di menit ke-89. Kali ini, Matt O’Riley mengirim bola kepada Kyogo Furuhashi. Yang dengan tenang melewati dua pemain bertahan Leipzig sebelum menempatkan bola ke gawang yang kosong. Gol tersebut menjadi penutup yang sempurna bagi Celtic. Yang berhasil menutup pertandingan dengan skor 3-1, meraih kemenangan yang sangat berarti dalam perjalanan mereka di Liga Champions. Para pendukung yang memenuhi stadion tak henti-hentinya memberikan dukungan, sementara pemain Celtic merayakan kemenangan mereka dengan penuh kegembiraan.
Kemenangan Yang Penuh Makna
Celtic FC Kemenangan 3-1 ini adalah bukti kualitas dan semangat juang Celtic yang tidak gentar meskipun menghadapi lawan yang kuat di panggung Eropa. Dengan gol-gol indah dan serangan balik yang mematikan. Tim asuhan Ange Postecoglou menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga menyerang dengan sangat efektif. Kemenangan ini penting dalam perjuangan mereka untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions, mengingat grup yang mereka huni memiliki beberapa tim kuat.
RB Leipzig, meskipun menampilkan permainan yang agresif, tidak mampu memanfaatkan peluang yang mereka dapatkan. Mereka harus belajar dari kekalahan ini dan memperbaiki kelemahan di lini belakang dan dalam menyelesaikan peluang. Namun, mereka tetap menjadi salah satu tim yang berbahaya di kompetisi ini. Dan mereka masih memiliki peluang untuk bangkit di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Kesimpulan
Kemenangan 3-1 yang diraih Celtic atas RB Leipzig di Celtic FC Park bukan hanya sebuah kemenangan tiga poin. Tetapi juga bukti kualitas dan kekuatan tim yang tak bisa diremehkan di Liga Champions. Celtic menunjukkan bahwa meskipun mereka seringkali dianggap sebagai tim underdog dalam kompetisi Eropa. Mereka memiliki kemampuan dan determinasi untuk mengalahkan tim-tim besar. Kemenangan ini sangat berarti dalam konteks perjuangan mereka di fase grup. Di mana setiap poin sangat krusial untuk menjaga harapan lolos ke babak knockout. Dengan permainan yang disiplin dan serangan balik yang efektif. Celtic membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dengan klub-klub elit Eropa.
Dari segi taktik, Ange Postecoglou sukses mengatur timnya untuk bermain dengan sabar, memanfaatkan setiap peluang yang ada. Meskipun Leipzig berhasil menyamakan kedudukan melalui gol spektakuler Dominik Szoboszlai, Celtic tidak panik dan justru semakin agresif setelah itu. Gol-gol dari Kyogo Furuhashi, Jota, dan Liel Abada menunjukkan bahwa tim ini tidak hanya bergantung pada satu pemain. Tetapi memiliki kedalaman skuad yang bisa mengancam pertahanan lawan dari berbagai sisi. Kecepatan dan ketajaman pemain depan seperti Furuhashi dan Jota serta ketenangan Abada dalam mencetak gol memastikan bahwa Celtic tetap unggul meskipun Leipzig memberikan tekanan di babak kedua.
Kemenangan ini juga menegaskan bahwa Celtic tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga dapat menunjukkan gaya permainan menyerang yang sangat efektif di pentas Eropa. RB Leipzig, meski memiliki sejumlah pemain kelas dunia seperti Christopher Nkunku dan Szoboszlai, gagal memaksimalkan peluang mereka. Kekalahan ini menjadi pelajaran bagi Leipzig tentang pentingnya disiplin di lini belakang dan ketepatan dalam menyelesaikan peluang. Dengan hasil ini, Celtic mengamankan posisi yang lebih baik di grup mereka dan menunjukkan bahwa mereka memiliki peluang nyata untuk melaju lebih jauh dalam kompetisi ini. Ayo ikuti terus cerita informasi terupdate dan terpercaya yang telah kami rangkum pastinya hanya di Liga Italia.